Ruangan itu berdebu dengan lantai yang kelihatan jarang disapu, dindingnya tampak kusam, kursi yang aku duduki memang tampak kuat tapi sudah kelihatan berumur tua. Semuanya seperti tak terawat.
Siang ini aku pergi ke kantor pos untuk membayar cicilan motor. Banyak yang antri namun dari sekian banyak orang itu tidak ada satu pun yang datang untuk mengirimkan surat. Mungkinkah tugas utama kantor pos telah tergantikan?
Saat SMA aku masih suka ngirim surat, pernah juga ngirim jawaban TTS pake kartu pos. Aku merasa dekat dengannya. Namun seiring berjalannya waktu dan kemajuan teknologi yang pesat, kedekatanku dengannya mulai berjarak. Hampir semua tugas kantor pos digantikan oleh sebentuk alat yang dapat digenggam, bisa ditengteng kemana-mana dan terhubung internet, tentu saja ini memudahkan dan lebih efisien untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam berkomunikasi. Hanya saja kita tidak bisa melupakan satu hal bahwa kantor pos dahulunya adalah pemberi jasa yang sangat vital bagi peradaban manusia.
Sekarang masyarakat termasuk aku menggunakan kantor ini kebanyakan untuk membayar listrik, air serta tagihan-tagihan yang lain. Meski kehadiran kantor pos tetap untuk memudahkan masyarakat tapi semoga tugasnya yang baru ini bukan semata-mata untuk menyelamatkan kantor pos dari "kepunahan"
Menurut Anne Ahira menggunakan jasa kantor pos juga termasuk dalam upaya membangun bangsa lho. Dikatakan turut membangun bangsa karena mampu mendekatkan masyarakat dengan kondisi sekitar melalui sarana ini, istilah kerennya mengajarkan kepada masyarakat untuk tetap bergaya hidup sederhana dari keberagaman teknologi yang melenakan.. Kata Anne Ahira lho ya..
Jadi..
Ayo ke kantor pos !!
0 komentar:
Post a Comment