Mahabharata dan tragedi cinta Dropadi

Pembukaan

Kau akan mengawini lima pahlawan terbesar dalam masamu. Kau akan menjadi ratu dari segala ratu, dicemburui semua dewi. Kau akan menjadi pelayan. Kau akan menjadi penguasa istana paling hebat lalu kehilangan itu,
Kau akan diingat karena akan menyebabkan perang terbesar pada masamuKau akan menyebabkan kematian raja-raja jahat dan anak-anakmu serta kakakmu. Sejuta perempuan akan menjadi janda gara-gara kau. Ya. Memang kau akan meninggalkan jejak pada sejarah.Kau akan dicintai, meskipun kau tidak selalu tahu siapa yang mencintaimu. Meskipun kau mempunyai lima suami, kau akan mati sendirian, ditinggalkan pada akhirnya sekaligus tidak ditinggalkan(Istana Khayalan, 69)
Tadinya cerita wayang sejauh gue tahu cuma nama-namanya aja kayak Yusditira, Bima, Arjuna, Nakula, Sadewa, Korawa, Abimanyu, Gatot Kaca dan lain-lain (jumlahnya cuma seemprit). Di otak gue, mereka tuh ngacak-ngacak gitu. Gue ngga tau posisinya sebagai apa didalam cerita Mahabharata. Padahal sejak jaman SD ada pelajaran bahasa Jawa, pelajaran yang didalamnya kadang nyeritain tentang  wayang. Saat itu gue menganggap bahwa cerita tentang mereka ‘ngga penting’ sampai suatu sore di perpustakaan umum  gue nemuin buku The Palace of illusions karya Chitra Benerjee Divakaruni buku pertama yang gue ambil dari rak dan membuat gue jatuh cinta.

The Palace of illusions adalah kisah Mahabharata yang diceritakan kembali oleh Chitra dari sudut pandang Dropadi. Berawal dari kelahiran Dropadi dari dalam api lalu bergulir ke perkawinan dengan lima pandawa sekaligus, pengasingan di hutan dan kehilangan kerajaan karena sifat semborono Yudistira yang berujung pada perang antar saudara, Perang Bharatayudha

santi,s file

Si Pengubah Sejarah dan tiga nasihat yang dilupakan Dropadi
Tiga saat berbahaya yang akan datang kepadamu. Pertama tepat sebelum pernikahanmu: pada saat itu tahanlah pertanyaanmu. Yang kedua pada waktu suami-suamimu berada di puncak kekuasaan mereka pada saat itu tahanlah tawamu. Yang jetiga akan datang waktu kau dipermalukan dengan hebat seperti yang belum pernah kau bayangkan pada saat itu tahanlah kutukanmu.(Nasihat Byasa untuk Dropadi hal. 69)

Berawal dari permintaan Raja Drupada kepada Dewa. Ia memohon  seorang anak lelaki untuk membalaskan dendamnya pada Resi Drona, mantan sahabatnya. Namun Dewa tidak hanya memberikan seorang anak laki-laki saja, bersama kelahiran Drestadyumna, Dropadi pun lahir dari dalam api. Saat itu Dewa mengatakan bahwa Dropadi akan mengubah sejarah. Dropadi yang merasa dirinya memiliki kelebihan dibanding wanita manapun tumbuh menjadi gadis pemberontak, kritis dan cerdas. Kelahirannya yang tidak begitu diharapkan kerap kali membuat Dropadi menerima perlakukan berbeda, bahkan dalam memilih pendamping hidup, ayahnya mengadakan sayembara (biasanya putri kerajaan di jodohkan) barangsiapa yang bisa menembus logam ikan dengan menggunakan Kindhara (Busur paling berat yang pernah ada) hanya dengan melihat dari bayangannya dari kolam air yang berputar, ia berhak meminang Dropadi.

Belum ada yang berhasil menembus logam ikan tepat ditengah. Saat giliran Karna maju, Drestadyumna, kakak Dropadi, meminta agar Karna duduk kembali. Ia menganggap Karna tidak pantas mengikuti sayembara sebab Karna berasal dari kasta rendah (ia ditemukan oleh kusir istana di Sungai Gangga saat masih bayi). Karna menolak dan hampir saja terjadi perkelahian. Melihat situasi menegangkan, Dropadi yang ingin mencegah perkelahian Karna dan Drestadyumna maju kedepan dan bertanya siapa nama ayah Karna karena bagi Dropadi mereka yang mengikuti sayembara tersebut haruslah jelas asal usulnya. Karna yang tidak bisa menjawab tertunduk malu dan mundur. Nasihat pertamapun dilanggar ; Dropadi tidak dapat menahan pertanyaanya.

Hasil akhir Arjuna yang memenangkan sayembara tersebut, ia membawa Dropadi kerumah (Pandawa dan ibundanya menyelamatkan diri dari kelicikan Korawa dengan bersembunyi di pinggir kota dan hidup sederhana). Pandawa mengatakan bahwa ia membawa sesuatu, dari dalam rumah yang lapuk tanpa melihat dulu, Ratu Kunti (Ibunda pandawa lima) mengatakan bahwa apapun yang mereka bawa harus dibagi sama rata. Meski dalam hati Pandawa dan Dropadi tidak setuju, mereka tetap melakukan apa yang dikatakan oleh Ratu Kunti. Dropadi menikah dengan lima pandawa sekaligus.
Pernikahan Dropadi dan Pandawa tersebar luas hingga ke Hastinapura (Negara yang diperintah Korawa) setelah tahu bahwa Pandawa masih hidup, Bhisma mendesak agar Dretarasta (ayah korawa) membagi negara mereka menjadi dua.

Pandawa mendapat bagian negara yang gersang dan kosong. Bersama istrinya mereka membangun istana yang sangat megah dan membuat Korawa iri. Saat Duryudana (Korawa paling tua) berkunjung ke istana mereka, ia tercebur ke kolam, melihat itu Dropadi tertawa, tawanya memicu sahabatnya mengejek Duryudana. Nasihat kedua dilanggar Dropadi.

Suatu hari Duryudana gantian mengundang Pandawa main ke Hastinapura untuk melihat istananya yang baru. Disitulah tragedi terjadi ketika Yudistira berjudi dan mengorbankan seluruh yang ia miliki termasuk Dropadi. Saat Dropadi dipermalukan karena bajunya dibuka paksa dihadapan orang banyak ia mengutuk Korawa.

Kalian semua akan mati dalam pertempuran yang akan timbul gara-gara kejadian hari ini. Ibu-ibu dan istri-istri kalian akan menangis jauh lebih mengenaskan daripada aku. Seluruh kerjaan ini akan menjadi mayat. Tidak ada satupun ahli waris korawa akan tersisa untuk memanjatkan doa-doa bagi kaumnya yang mati. Yang akan tinggal hanya ingatan memalukan tentang hari ini tentang apa yang coba kalian lakukan terhadap perempuan tidak berdaya, aku tidak akan menyisir rambutku sampai saat aku membasuhya dalam darah kurawa
(Istana Khayalan, 272)

Nasihat yang ketiga pun dilanggar Dropadi tidak dapat menahan kutukannya.
Setelah kejadian itu, Pandawa dan Dropadi yang sudah tidak memiliki apa-apa diasingkan ke hutan selama 12 tahun ketika masa itu habis mereka mengumpulkan kekuatan dan berperang melawan Korawa. Peperangan dahsyat yang menimbulkan semua pasukan Korawa mati dengan kemenangan di pihak pandawa.
Kunta-wijaya.blogspot.com

Cinta terpendam Dropadi

Kalau dalam pewayangan jawa, dikisahkan Dropadi hanya menikah dengan Yudistira (mungkin karena pengaruh dari masuknya islam ke pulau jawa) sedangkan menurut versi Byasa (India) Dropadi menikah dengan lima pandawa sekaligus. Selama ini kita menganggap meski Dropadi menikah dengan Kelima Pandawa namun cinta Dropadi hanya untuk Arjuna seorang (sama kaya sinetronnya yang ada disalah satu TV Swasta). Berbeda dengan kedua versi tersebut dalam The palace of illusions, seseorang yang dicintai Drupadi hanya Karna seorang. #hasekk
Nah, Sebelum sayembara pernikahanya dilaksanakan, Dropadi terlebih dahulu melihat calon peserta dari lukisan yang dibawa oleh seorang seniman. Saat melihat lukisan Karna,  Dropadi merasa ada getaran halus dari dalam dadanya.
Meskipun berada di tengah keluarga istana, dia keliatan begitu sendirian. Perhiasannya hanyalah sepasang anting-anting emas dan tameng dengan pola tidak lazim yang pernah kulihat. Matanya dipenuhi kesedihan dimasa silam. Kedua mata itu seperti menarikku masuk kedalamnya. Ketidaksabaranku hilang, aku tidak ingin lagi melihat potret Arjuna. Sebaliknya aku ingin tahu tampaknya sepasang mata itu kalau laki-laki itu tersenyum. Anehnya aku ingin menjadi penyebab senyumnya. (halaman 108)
Sejak saat itu Dropadi memendam perasaan pada Karna. Dropadi bahkan masih tetap memikirkannya setelah ia menikah. Ia kerap kali membayangkan bagaimana seandainya Karna berada disisinya, ia percaya bahwa Karna tidak akan melakukan hal yang mengecewakan seperti suami-suaminya.

Pandawa dan titik kekurangannya

Sejak gue baca novel ‘Pulang’ karya Leila S. Chudori gue emang udah ngga bersimpati sama Pandawa (terutama Arjuna). Yudistira yang termakan nafsu hingga mempertaruhkan seluruh yang dia miliki di meja judi. Bima yang tidak bisa mengendalikan dirinya saaat marah. Arjuna penyebab Ekalaya memotong ibu jarinya karena memiliki kemampuan memanah melebihi Arjuna. Kesombongan Sadewa karena pengetahuannya. Kebanggaan Nakula atas ketampanannya. Gue ngga bisa banyangin pada saat Dropadi ditarik kain sarinya oleh Korawa, mereka cuma bisa diam aja.  
Disini gue sampai pada suatu kesimpulan bahwa dengan segala kelebihan dibanding manusia lain ternyata mereka juga memiliki kekurangan #ngangguk2

www.kaskus.co.id

Hikmah yang perlu dipungut

Sebenernya gue agak sebel karena Dropadi sangat ambisius untuk balas dendam. Dia sering ngompor-ngomporin Pandawa biar selalu inget sama kutukan Dropadi agar semangat mereka tidak luntur buat balas dendam. Karena tukang kompor itulah Dropadi menjelma jadi istri yang tukang ngomel. Dalam versi Chitra di lubuk hati pandawa yang paling daleeeeem mereka tidak ingin perang melawan saudara mereka sendiri tapi nafsu dan gengsi mereka lebih tinggi dibandingkan logika. Dan yang paling gue ga juga suka, kenapa pandawa nurut banget sama Dropadi? sebagai lelaki mereka tuh harus bisa ngambil sikap, kalau misalnya cewek ngelakuin sesuatu yang ngga bener ya mesti dilurusin dong, jangan apa-apa maunya dia dituruti. #halah kok gue jadi emosi?
Jadi dari situ gue berdoa, kelak kalau gue jadi istri semoga gue ngga menjerumuskan suami gue kearah yang ngga benar. Hihi..

Terus siapa menurut gue Ksatria sesungguhnya di Mahabarata versi Chitra Banerjee Divakaruni?

KARNA 

Kenapa doi? Bayangin deh dia adalah anak dari Ratu Kunti dengan Dewa Matahari (jadi masih saudaraan sama pandawa) nah segera setelah lahir Kunti membuang Karna ke sungai karena saat itu dia belum siap punya anak. Karna dipungut dan dibesarkan oleh kusir istana. Pas dia mau belajar bela diri ke Resi Drona (Guru pandawa) dia ditolak dengan alasan doi berasal dari kelas rendah. Akhirnya dia belajar sendiri ke Parasurama (Guru nya Resi Drona) dia ngaku sebagai Kaum Brahmana (rohaniawan) , ia jadi murid paling disayang sampe dapet mantra yang ngga bisa dikalahin siapapun. Sehari sebelum Karna pergi dari pedepokan Parasurama, Karna nawarin pangkuannya buat jadi bantal gurunya tidur, terus ada kalajengking yang iseng gigit paha Karna sampai berdarah, karena ngga tega bangunin gurunya, Karna diem aja. Pas gurunya bangun, Karna malah dikutuk. Dia menuduh Karna menipunya, sebab menurut gurunya hanya kaum ksatria (kaum bangsawan) yang mampu menahan gigitan kalajengking.

Pas lagi sedih-sedihnya abis dikutuk, ia ngga sengaja membunuh sapi. Sebagai orang yang bertanggung jawab dia nemuin yang punya sapi dan nawarin ganti rugi, si pemilik yang marah mengutuk Karna lagi. Duh apes banget sih kamu, bang?

Walaupun dia dibesarkan oleh seorang kusir, Ia dikenal sebagai ksatria yang paling dermawan. Ia berjanji akan memberikan apapun yang dia punya jika ada yang memintanya. Ia bahkan menyerahkan baju besi kepada dewa yang menyamar menjadi manusia, padahal baju itu satu-satunya yang bisa menyelamatkannya dari Arjuna. Karna udah menderita sejak ia dilahirkan, tidak diakui oleh ibunya, dikutuk oleh gurunya sendiri, memendam perasaan cinta pada perempuan yang menjadi istri adik-adiknya. Kunti pernah menawarkan Dropadi untuk menjadi istrinya seandainya Karna mau bergabung dengan Pandawa, Namun yang bikin gue salut ia bisa menahan diri untuk tidak memiliki Dropadi yang setengah mati dicintainya sejak pertama kali ketemu. Bagi Karna, janji adalah segalanya. Dia udah bersumpah bakal membantu Duryudana sampai akhir walaupun dia harus melawan adik kandungnya. Karna juga satu-satunya ksatria yang bisa menahan godaan dari kaum perempuan yang bahkan Pandawa ngga bisa lakuin.
www.hinduhumanrights.info

At last..
Bisa jadi karena penulisnya super duper jenius atau mungkin harus ada sesuatu yang ‘menjual’, menurut gue (seseorang yang amatir banget mengenai literature) Chitra berhasil menunculkan tragedi cinta antara Karna dan Dropadi. Yupz.. Mereka berdua saling mencintai tapi tidak bisa saling memiliki. Ketidaktahuan dan keangkuhan keduanya membuat jurang yang menganga diantara mereka. Dan menurut gue kisah cinta semacam itu sesuatu yang WOW banget sama kaya kisahnya Fahri dan Nurul di novel ayat-ayat cinta milik Kang Abik.


1000% keren banget ini buku. Recommended ^^








0 komentar:

Post a Comment